(Oleh: Ust. Abu Aqila)
I. KEHIDUPAN JIN
A. Pengertian Tentang Jin
Menurut bahasa berasal dari bahasa Arab;
Yang beraarti menyembunyikan/tersembunyi
Menurut Al-Qur’an:
Jin adalah salah satu mahluk Allah yang tercipta dari api berada di alam ghaib yang berkewajiban untuk beribadah kepada-Nya.
Tiada Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. (QS. 15:56)
Dan jin (al-jan) Kami ciptakan sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS. 15:27)
Sesungguhnya iblis dan tentara-tentaranya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak melihat mereka. (QS. 7:27)
B. Materi Penciptaan Jin
Jin diciptakan dari api
Dan Dia menciptakan jin dari nyala api (QS. 55:15)
Dan jin (al-jan) Kami ciptakan sebelum Adam dari api yang sangat panas. (QS. 15:27)
C. Sosok Jin
Bentuk tubuh jin merupakan perkara ghaib yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia kecuali kepada Rasul yang dikehendaki, tentang masalah ghaib Allah berfirman:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci yang ghaib, tak ada yang mengetahui selain Dia sendiri. (QS. 6:59)
Katakanlah: “Tidak ada seorangpun dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”. (QS. 27:65)
Bahwa sosok jin tidak dapat dilihat oleh manusia, dengan jelas dikatakan oleh Allah dengan firman-Nya.
D. Kawin Dengan Jin
Islam tidak mensyari’atkan adanya perkawinan antara jin dan manusia, dengan demikian apabila ada manusia yang meyakini keberadaannya tentu saja ini hanyalah sebuah rekayasa syaithan dari jenis jin yang sengaja mempengaruhi manusia (pikirannya) seakan-akan ia melakukan perkawinan dengan jin.
Dalam hal syithan dapat membuat pikiran manusia terbawa daya khayalnya sehingga merasa yakin, khayalan itu menjadi kenyataan.
Allah memberitahukan ini dalam firman-Nya:
Dan kau benar-benar akan menyesatkan mereka dan aku akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan aku suruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka merubah ciptaan Allah (lalu mereka benar-benar merubahnya....(QS. 4:119))
Padahal apa yang dijanjikan syaithan itu bohong belaka....(QS. 4:120)
E. Nenek Moyang Jin
Nenek moyang mereka adalah al-jan (jamak dari jin), karena jin yang pertama diciptakan Allah lebih dari satu, bahkan ada riwayat yang menyatakan bahwa jin yang diciptakan pertama kali berjumlah 9 dan malaikat berjumlah 99. Dalil mengenai nenek moyang jin terdapat dalam surat 15:27 dan 55:15
F. Suku Bangsa dan Agama Mereka
Golongan jin terbagi menjadi lebih dari 300 suku bangsa. Masing-masing suku/marga mempunyai keahlian tersendiri misalnya:
Marga Ifrit: Ia merupakan marga jin yang mengusai tehnologi
Marga Suk-suk: ia merupakan marga jin yang pandai menimbulkan daya tarik
Marga Kinzab: merupakan marga jin yang menggangu orang shalat
Marga Jin Qorin: merupakan jin yang menjadi jasus bagi manusia
Marga Taluh: merupakan marga jin yang mempunyai kemampuan masuk ke pembuluh darah dan menimbulkan berbagai macam penyakit
Marga Kuntiltana: marga jin yang menyerupai manusia
Marga Al-Ghilan: ahli sihir dari kalangan jin
Golongan jin menganut agama sesuai dengan tradisi dimana dia hidup
G. Berhubungan Dengan Jin
Didalam kehidupan ini, manusia hanya mengenal 2 (dua) hubungan yaitu hablumminallah dan hablumminnannas dan tidak mengenal hablumminal jin. Manusia tidak akan memperoleh keuntungan apapun dari hubungan itu:
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin itu manambah bagi mereka dosa dan kesesatan. (Al-Jin:6)
Bagi manusia yang mengambil ibrah (pelajaran) dari kisah Sulaiman untuk berhubungan dengan jin tentu akan bertentangan dengan firman-Nya:
Mereka tidak beriman kepada Al-Qur’an dan sesesunguh nya telah berlalu sunattullah terhadap nabi-nabi terdahulu. (QS. 15:13)
Sesunguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah, karena itu berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)-(QS. 3:137)
H. Beberapa Kelebihan Manusia Atas Jin
1. Manusia lebih pandai dari golongan jin dalam hal iptek (QS. 27:38-40)
2. Dikalangan jin tidak ada yang diangkat sebagai nabi dan rasul (QS. 72:1-2)
3. Manusia sebagai khalifah dibumi dan jin bukan khalifah (QS. Hud:61)
4. Rahasia langit sudah tertutup bagi jin (QS. 72:8-9)
5. Rahasia ilmu pengetahuan diberikan kepada manusia bukan kepada jin (QS. 2:31-33)
6. Langit dan bumi ditundukkan Allah untuk manusia bukan kepada jin (Al-Hajj:65)
7. Manusia merupakan mahluk yang sempurna diantra mahluk ciptaan Allah yang lain (At-Tien:4). Oleh karenanya para malaikat (yang terdiri dari jin dan malaikat) diperintahkan Allah untuk sujud kepada Adam (QS. 2:34, 18:50)
II. TENTANG IBLIS
A. Pengertian Iblis
Menurut bahasa berasal dari kata:
Yang berarti putus atau frustasi
Iblis yang berarti juga (pendurhaka) dan berarti: (raja syaithan)
Menurut Al-Qur’an :
Iblis adalah salah satu golongan jin yang durhaka kepada perintah Allah untuk sujud kepada Adam. Firmannya:
Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat “Sujudlah kamu kepada Adam”maka sujudlah mereka kecuali iblis dia adalah golongan dari jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.....(18:50), juga terdapat dalam surat (2:34) dan (20:115-221), (38:71-85), (7:11-18) dan (17:61-65)
B. Kondisi Iblis Dalam Kehidupan Dunia
Kehidupan Iblis sampai hari kiamat (QS. 7:14-15 dan Shaad:79-81)
Iblis sebagai lambang kekafiran (QS. Shaad:74 dan 2:34)
Iblis mengorbankan dendam dan kesesatan diantara ummat manusia (QS. Shaad:83 dan 17:62)
Singgasana Iblis di lautan dan tidak berarti di segitiga bermuda (Al-Hadits)
Dari Jabir ra. Katanya dia mendengar Rasullulah bersabda, “Singgasana Iblis bearda di lautan. Dari sana ia mengirim pasukan untuk membuat fitnah kepada manusia, maka barang siapa yang lebih besar membuat bencana, dialah lebih besar jasanya (terhormat) dikalangan mereka (HR. Muslim)
C. Masalah Segitiga Bermuda
Isyarat Allah tentang segitiga bermuda, laut syaithan dan segitiga farmosa
Dia memberikan dua lautan mengalir yang keduanya saling bertemu antara keduanya ada pembatas yang tidak dilalui oleh keduanya (QS. 55:19-20)
....Meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada didalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai dan apabila gelombang dari segala penjuru menimpanya maka yakin bahwa mereka terkepung bahaya....(Yunus:22)
III. SYAITHAN
A. Pengertian Tentang Syaithan
Menurut bahasa berasal dari kata:
Yang berarti “menjauhkannya” (sesuatu yang menjauhkan dari kebenaran)
Syaithan juga berarti: ruh yang sangat jahat
Kehidupan yang buruk
Pendurhaka yang merusak
Menurut Al-Qur’an
Syaithan berarti: sebutan bagi jin dan manusia yang jahat yang menggoda dan membisiki kepada hati manusia supaya durhaka kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an: “Dan kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai keinginan, syithan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu....” (22:52)
“....sebenarnya orang-orang kafir itu memandang baik tipu daya mereka dan dihalangi (syaithan) dari jalan yang benar....”(13:33)
“Dan teman-teman mereka (orang kafir dan fasiq) membantu syithan-syaithan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya menyesatkan....”(7:202)
“dari kejahatan syaithan yang tersembunyi bagi tiap-tiap nabi itu musuh yaitu syaithan dari jenis manusia dan jenis jin....(6:112)
B. Pengertian Syaithan Menurut Tradisi di Indonesia.
Tradisi Sunda: ririwa, juring, sandekala, kuntilanak, sundel bolong, dll
Tradisi Jawa: genderuwo, buto ijo, thuyul, nyai belorong, nyai rorokidul, memedi, wewe, dll
Melayu: roh halus, hantu, pocong, roh gentayangan, mayat hidup, mahluk halus, jailangkung
C. Beberapa SebutanSyaithan Dari Jenis Manusia
Penipu, pencopet, perampok, profokator, penghianat, pendendam, dukun, paranormal, pelacur, orang kafir, orang munafik, orang musyrik, orang fasik, atheis, dll
D. Bentuk Tubuh Syaithan
Bentuk tubuh syaithan tidak akan berubah dari aslinya hanya karena ia menjadi syaithan. Hal tersebut sebagaimana manusia, manakala ia menjadi maling atau koruptor tentu saja wajah manusia tidak akan berubah dari aslinya. Yang berubah darinya hanyalah sifatnya. Syaithan dari jenis jin tidaklah berwajah buruk dan kotor seperti anggapan sebagian masyarakat Indonesia. Syaithan dapat menampakkan wajah yang menakutkan berdasarkan asumsi manusia yang meyakininya.
Terhadap orang-orang yang penakut, syaithan akan menakut-nakuti dengan wajah yang menakutkan. Terhadap orang-orang yang berani, syaithan tidak dapat menakuti-menakuti dengan sihirnya.
Rasullulah SAW menyebutkan bahwa:
Mereka itu adalah ahli sihir dikalangan jin
E. Sikap Manusia Terhadap Syaithan
a) Tidak mengikuti langkah syaithan (QS. 6:142 / 6:121)
b) Tegas tanpa kompromi menghadapinya (QS. 35:6)
IV. SIHIR
Sihir adalah tipuan yang dilakukan oleh syaithan terhadap manusia.
Sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah terdapat 4 jenis sihir yang sering terjadi ditengah-tengah kehidupan kita antara lain:
a) Sihir al-Khazibi, adalah jenis sihir yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi perasaan dan pikiran orang lain dengan bahasa halus yang penuh kebohongan. (QS. Asy-Syu’araa: 221-226)
b) Sihir al-Aini, adalah jenis sihir yang dapat mempengaruhi pandangan mata dan daya khayal seseorang (QS. Al-A'’aaf:116-117)
Rasullulah bersabda: pandangan mata (al-Aini) adalah benar adanya, dan dapat didatangi syaithan (Imam Bukhari dari Abu Hurairah ra.)
c) Sihir al-Qulubi, adalah jenis sihir yang terjadi karena ada keanehan pada diri seseorang yang senang akan amalan-amalan hati yang tidak diajarkan oleh Allah dan Rasullulah SAW yang diamalkan secara mulazamah (QS. 2:102) Akhirul ayat (QS. 15:90-94)
d) Sihir al-Hasadi, adalah jenis sihir yang dilakukan oleh para pendengki dengan bantuan tukang tenung yang memakai jasa jin dari marga Thaluh (QS. 2:102 dan 113:1-5)
V. CARA MENGUSIR SYAITHAN DARI TUBUH MANUSIA YANG KESURUPAN
1. Tunjukan sikap tegas dalam hati bahwa syaithan adalah musuh yang nyata dan bersikap sebagai musuh yang siap melawan, menyerang dan mengalahkan mereka (QS. 35:6)
2. Jangan percaya terhadap apapun yang diucapkan syaithan manakalah ia menyampaikan dari mulut pasien, karena kita harus meyakini bahwa syaithan itu adalah senang menipu dan berbohong (QS. 4:20)
3. Tidak ada kompromi dalam bentuk apapun dengan syaithan kalau kita kompromi berarti kita melakukan kemusyrikan.
Allah SWT berfirman”
“Sesungguhnya syaithan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu, dan jika kamu menuruti mereka sesungguhnya tentu kamu menjadi orang-orang yang musyrik” (6:121)
Setelah anda mempunyai sikap seperti itu, bergegaslah kamu melakukan penyerangan dengan do’a-do’a sebagai berikut:
“Aku mengutukmu dengan kutukan Allah”
“Keluar hai musuh Allah”
Ya Allah, sesunguhnya kami menjadikan Engkau mencekik lehernya (tengorokan mereka) dan kami berlindung kepada Engkau dari kejahatannya.
Perlu dijadikan perhatian, bahwa setiap jin yang masuk ketubuh manusia adalah syaithan, dan jangan percaya dengan ucapan apapun yang mengaku bahwa dirinya jin shaleh atau jin muslim.
Jagalah Tauhidmu
Makalah disampaikan dalam acara Ceramah dan Diskusi pada hari: Rabu, 29 Agustus 2001 di Masjid Al-Arief Depperindag, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5 Jakarta Pusat Telp. (021)2314587
I. KEHIDUPAN JIN
A. Pengertian Tentang Jin
Menurut bahasa berasal dari bahasa Arab;
Yang beraarti menyembunyikan/tersembunyi
Menurut Al-Qur’an:
Jin adalah salah satu mahluk Allah yang tercipta dari api berada di alam ghaib yang berkewajiban untuk beribadah kepada-Nya.
Tiada Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. (QS. 15:56)
Dan jin (al-jan) Kami ciptakan sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (QS. 15:27)
Sesungguhnya iblis dan tentara-tentaranya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak melihat mereka. (QS. 7:27)
B. Materi Penciptaan Jin
Jin diciptakan dari api
Dan Dia menciptakan jin dari nyala api (QS. 55:15)
Dan jin (al-jan) Kami ciptakan sebelum Adam dari api yang sangat panas. (QS. 15:27)
C. Sosok Jin
Bentuk tubuh jin merupakan perkara ghaib yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia kecuali kepada Rasul yang dikehendaki, tentang masalah ghaib Allah berfirman:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci yang ghaib, tak ada yang mengetahui selain Dia sendiri. (QS. 6:59)
Katakanlah: “Tidak ada seorangpun dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”. (QS. 27:65)
Bahwa sosok jin tidak dapat dilihat oleh manusia, dengan jelas dikatakan oleh Allah dengan firman-Nya.
D. Kawin Dengan Jin
Islam tidak mensyari’atkan adanya perkawinan antara jin dan manusia, dengan demikian apabila ada manusia yang meyakini keberadaannya tentu saja ini hanyalah sebuah rekayasa syaithan dari jenis jin yang sengaja mempengaruhi manusia (pikirannya) seakan-akan ia melakukan perkawinan dengan jin.
Dalam hal syithan dapat membuat pikiran manusia terbawa daya khayalnya sehingga merasa yakin, khayalan itu menjadi kenyataan.
Allah memberitahukan ini dalam firman-Nya:
Dan kau benar-benar akan menyesatkan mereka dan aku akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan aku suruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka merubah ciptaan Allah (lalu mereka benar-benar merubahnya....(QS. 4:119))
Padahal apa yang dijanjikan syaithan itu bohong belaka....(QS. 4:120)
E. Nenek Moyang Jin
Nenek moyang mereka adalah al-jan (jamak dari jin), karena jin yang pertama diciptakan Allah lebih dari satu, bahkan ada riwayat yang menyatakan bahwa jin yang diciptakan pertama kali berjumlah 9 dan malaikat berjumlah 99. Dalil mengenai nenek moyang jin terdapat dalam surat 15:27 dan 55:15
F. Suku Bangsa dan Agama Mereka
Golongan jin terbagi menjadi lebih dari 300 suku bangsa. Masing-masing suku/marga mempunyai keahlian tersendiri misalnya:
Marga Ifrit: Ia merupakan marga jin yang mengusai tehnologi
Marga Suk-suk: ia merupakan marga jin yang pandai menimbulkan daya tarik
Marga Kinzab: merupakan marga jin yang menggangu orang shalat
Marga Jin Qorin: merupakan jin yang menjadi jasus bagi manusia
Marga Taluh: merupakan marga jin yang mempunyai kemampuan masuk ke pembuluh darah dan menimbulkan berbagai macam penyakit
Marga Kuntiltana: marga jin yang menyerupai manusia
Marga Al-Ghilan: ahli sihir dari kalangan jin
Golongan jin menganut agama sesuai dengan tradisi dimana dia hidup
G. Berhubungan Dengan Jin
Didalam kehidupan ini, manusia hanya mengenal 2 (dua) hubungan yaitu hablumminallah dan hablumminnannas dan tidak mengenal hablumminal jin. Manusia tidak akan memperoleh keuntungan apapun dari hubungan itu:
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin itu manambah bagi mereka dosa dan kesesatan. (Al-Jin:6)
Bagi manusia yang mengambil ibrah (pelajaran) dari kisah Sulaiman untuk berhubungan dengan jin tentu akan bertentangan dengan firman-Nya:
Mereka tidak beriman kepada Al-Qur’an dan sesesunguh nya telah berlalu sunattullah terhadap nabi-nabi terdahulu. (QS. 15:13)
Sesunguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah, karena itu berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)-(QS. 3:137)
H. Beberapa Kelebihan Manusia Atas Jin
1. Manusia lebih pandai dari golongan jin dalam hal iptek (QS. 27:38-40)
2. Dikalangan jin tidak ada yang diangkat sebagai nabi dan rasul (QS. 72:1-2)
3. Manusia sebagai khalifah dibumi dan jin bukan khalifah (QS. Hud:61)
4. Rahasia langit sudah tertutup bagi jin (QS. 72:8-9)
5. Rahasia ilmu pengetahuan diberikan kepada manusia bukan kepada jin (QS. 2:31-33)
6. Langit dan bumi ditundukkan Allah untuk manusia bukan kepada jin (Al-Hajj:65)
7. Manusia merupakan mahluk yang sempurna diantra mahluk ciptaan Allah yang lain (At-Tien:4). Oleh karenanya para malaikat (yang terdiri dari jin dan malaikat) diperintahkan Allah untuk sujud kepada Adam (QS. 2:34, 18:50)
II. TENTANG IBLIS
A. Pengertian Iblis
Menurut bahasa berasal dari kata:
Yang berarti putus atau frustasi
Iblis yang berarti juga (pendurhaka) dan berarti: (raja syaithan)
Menurut Al-Qur’an :
Iblis adalah salah satu golongan jin yang durhaka kepada perintah Allah untuk sujud kepada Adam. Firmannya:
Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat “Sujudlah kamu kepada Adam”maka sujudlah mereka kecuali iblis dia adalah golongan dari jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.....(18:50), juga terdapat dalam surat (2:34) dan (20:115-221), (38:71-85), (7:11-18) dan (17:61-65)
B. Kondisi Iblis Dalam Kehidupan Dunia
Kehidupan Iblis sampai hari kiamat (QS. 7:14-15 dan Shaad:79-81)
Iblis sebagai lambang kekafiran (QS. Shaad:74 dan 2:34)
Iblis mengorbankan dendam dan kesesatan diantara ummat manusia (QS. Shaad:83 dan 17:62)
Singgasana Iblis di lautan dan tidak berarti di segitiga bermuda (Al-Hadits)
Dari Jabir ra. Katanya dia mendengar Rasullulah bersabda, “Singgasana Iblis bearda di lautan. Dari sana ia mengirim pasukan untuk membuat fitnah kepada manusia, maka barang siapa yang lebih besar membuat bencana, dialah lebih besar jasanya (terhormat) dikalangan mereka (HR. Muslim)
C. Masalah Segitiga Bermuda
Isyarat Allah tentang segitiga bermuda, laut syaithan dan segitiga farmosa
Dia memberikan dua lautan mengalir yang keduanya saling bertemu antara keduanya ada pembatas yang tidak dilalui oleh keduanya (QS. 55:19-20)
....Meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada didalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai dan apabila gelombang dari segala penjuru menimpanya maka yakin bahwa mereka terkepung bahaya....(Yunus:22)
III. SYAITHAN
A. Pengertian Tentang Syaithan
Menurut bahasa berasal dari kata:
Yang berarti “menjauhkannya” (sesuatu yang menjauhkan dari kebenaran)
Syaithan juga berarti: ruh yang sangat jahat
Kehidupan yang buruk
Pendurhaka yang merusak
Menurut Al-Qur’an
Syaithan berarti: sebutan bagi jin dan manusia yang jahat yang menggoda dan membisiki kepada hati manusia supaya durhaka kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an: “Dan kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai keinginan, syithan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu....” (22:52)
“....sebenarnya orang-orang kafir itu memandang baik tipu daya mereka dan dihalangi (syaithan) dari jalan yang benar....”(13:33)
“Dan teman-teman mereka (orang kafir dan fasiq) membantu syithan-syaithan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya menyesatkan....”(7:202)
“dari kejahatan syaithan yang tersembunyi bagi tiap-tiap nabi itu musuh yaitu syaithan dari jenis manusia dan jenis jin....(6:112)
B. Pengertian Syaithan Menurut Tradisi di Indonesia.
Tradisi Sunda: ririwa, juring, sandekala, kuntilanak, sundel bolong, dll
Tradisi Jawa: genderuwo, buto ijo, thuyul, nyai belorong, nyai rorokidul, memedi, wewe, dll
Melayu: roh halus, hantu, pocong, roh gentayangan, mayat hidup, mahluk halus, jailangkung
C. Beberapa SebutanSyaithan Dari Jenis Manusia
Penipu, pencopet, perampok, profokator, penghianat, pendendam, dukun, paranormal, pelacur, orang kafir, orang munafik, orang musyrik, orang fasik, atheis, dll
D. Bentuk Tubuh Syaithan
Bentuk tubuh syaithan tidak akan berubah dari aslinya hanya karena ia menjadi syaithan. Hal tersebut sebagaimana manusia, manakala ia menjadi maling atau koruptor tentu saja wajah manusia tidak akan berubah dari aslinya. Yang berubah darinya hanyalah sifatnya. Syaithan dari jenis jin tidaklah berwajah buruk dan kotor seperti anggapan sebagian masyarakat Indonesia. Syaithan dapat menampakkan wajah yang menakutkan berdasarkan asumsi manusia yang meyakininya.
Terhadap orang-orang yang penakut, syaithan akan menakut-nakuti dengan wajah yang menakutkan. Terhadap orang-orang yang berani, syaithan tidak dapat menakuti-menakuti dengan sihirnya.
Rasullulah SAW menyebutkan bahwa:
Mereka itu adalah ahli sihir dikalangan jin
E. Sikap Manusia Terhadap Syaithan
a) Tidak mengikuti langkah syaithan (QS. 6:142 / 6:121)
b) Tegas tanpa kompromi menghadapinya (QS. 35:6)
IV. SIHIR
Sihir adalah tipuan yang dilakukan oleh syaithan terhadap manusia.
Sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah terdapat 4 jenis sihir yang sering terjadi ditengah-tengah kehidupan kita antara lain:
a) Sihir al-Khazibi, adalah jenis sihir yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi perasaan dan pikiran orang lain dengan bahasa halus yang penuh kebohongan. (QS. Asy-Syu’araa: 221-226)
b) Sihir al-Aini, adalah jenis sihir yang dapat mempengaruhi pandangan mata dan daya khayal seseorang (QS. Al-A'’aaf:116-117)
Rasullulah bersabda: pandangan mata (al-Aini) adalah benar adanya, dan dapat didatangi syaithan (Imam Bukhari dari Abu Hurairah ra.)
c) Sihir al-Qulubi, adalah jenis sihir yang terjadi karena ada keanehan pada diri seseorang yang senang akan amalan-amalan hati yang tidak diajarkan oleh Allah dan Rasullulah SAW yang diamalkan secara mulazamah (QS. 2:102) Akhirul ayat (QS. 15:90-94)
d) Sihir al-Hasadi, adalah jenis sihir yang dilakukan oleh para pendengki dengan bantuan tukang tenung yang memakai jasa jin dari marga Thaluh (QS. 2:102 dan 113:1-5)
V. CARA MENGUSIR SYAITHAN DARI TUBUH MANUSIA YANG KESURUPAN
1. Tunjukan sikap tegas dalam hati bahwa syaithan adalah musuh yang nyata dan bersikap sebagai musuh yang siap melawan, menyerang dan mengalahkan mereka (QS. 35:6)
2. Jangan percaya terhadap apapun yang diucapkan syaithan manakalah ia menyampaikan dari mulut pasien, karena kita harus meyakini bahwa syaithan itu adalah senang menipu dan berbohong (QS. 4:20)
3. Tidak ada kompromi dalam bentuk apapun dengan syaithan kalau kita kompromi berarti kita melakukan kemusyrikan.
Allah SWT berfirman”
“Sesungguhnya syaithan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu, dan jika kamu menuruti mereka sesungguhnya tentu kamu menjadi orang-orang yang musyrik” (6:121)
Setelah anda mempunyai sikap seperti itu, bergegaslah kamu melakukan penyerangan dengan do’a-do’a sebagai berikut:
“Aku mengutukmu dengan kutukan Allah”
“Keluar hai musuh Allah”
Ya Allah, sesunguhnya kami menjadikan Engkau mencekik lehernya (tengorokan mereka) dan kami berlindung kepada Engkau dari kejahatannya.
Perlu dijadikan perhatian, bahwa setiap jin yang masuk ketubuh manusia adalah syaithan, dan jangan percaya dengan ucapan apapun yang mengaku bahwa dirinya jin shaleh atau jin muslim.
Jagalah Tauhidmu
Makalah disampaikan dalam acara Ceramah dan Diskusi pada hari: Rabu, 29 Agustus 2001 di Masjid Al-Arief Depperindag, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5 Jakarta Pusat Telp. (021)2314587
Komentar